Apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi
Mengutip laman Singapore Earth Observatory, gempa terbesar yang pernah tercatat, dengan kekuatan 9,5 skala Richter, terjadi di Chili pada tahun 1960. Gempa Chili terjadi di zona subduksi di mana lempeng Pasifik sedang menunjam di bawah lempeng Amerika Selatan.
Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
a. Lindungi kepala Anda dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu.
b. Bersembunyi di bawah meja untuk menghindari atap yang jatuh dan bahaya lainnya. Mengutip laman Dream Civil, meja adalah tempat teraman saat terjadi gempa. Meja berfungsi sebagai penutup atau pelindung. Meski ada resiko meja pecah, tapi bisa mengurangi dampak benda jatuh.
c. Saat Anda meninggalkan rumah, waspadai kemungkinan pecahan kaca, ubin, dan bahan lainnya. Tutupi kepala Anda dan kepala lurus ke lapangan terbuka. Jika terjadi gempa bumi, ada resiko rumah roboh dan roboh, sehingga perlu keluar rumah, dan akses ke luar rumah sangat penting terutama pada malam hari.
d. Jangan berdiri di dekat pilar yang berpotensi tumbang, pohon, sumber listrik, atau bangunan.
e. Identifikasi area konstruksi padat di gedung dan rumah, seperti membangun sudut untuk berlindung.
f. Ikuti perintah evakuasi dari manajemen, penjaga keamanan, atau personel yang berwenang.
g. Pilih untuk mengevakuasi gedung menggunakan tangga darurat. Jika Anda berada di lift, tekan semua tombol atau gunakan interkom untuk menghubungi manajemen gedung.
Meski gempa Cianjur sangat memilukan bagi masyarakat Indonesia, pelajaran penting tentang kesiapsiagaan juga harus diambil untuk meningkatkan jumlah korban bencana di masa mendatang.
Jika Anda terluka saat evakuasi, Anda dapat segera pergi ke institusi medis terdekat untuk pemeriksaan dan mendapatkan perawatan dari tenaga medis sesegera mungkin.
Sekian ulasan lengkap tentang aplikasi pendetekasi gempa yang bisa kami sampaikan. Semoga membantu,