Kripto – Jaman sekarang, memiliki investasi pribadi di pasar finansial sudah menjadi gaya hidup produktif di kalangan anak muda atau pekerja pemula (first jobber).
Dilihat dari data demografi investor di Indonesia yang semakin banyak didominasi oleh kelompok usia muda milennial. Pandangan bahwa investasi hanya bisa dilakukan oleh kalangan usia matang, sudah tidak relevan lagi.

Bila Anda ingin memulai investasi di pasar modal, Berikut kami rangkum beberapa informasi dan panduan investasi untuk Pemula :
1. Pahami Konsep dan Risiko Investasi
Risiko investasi adalah potensi kerugian yang dapat dialami investor dari kegiatan investasi. Yang artinya keuntungan investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan saat memulai investasi.
Biasanya Return dan risiko investasi selalu berbanding lurus. Bila return (keuntungan) investasi besar, maka biasanya akan diikuti risiko yang tinggi juga. Sebaliknya, jika keuntungan investasi kecil, biasanya risiko investasinya juga rendah.
Bagi Anda yang ingin terjun di dunia investasi, penting sekali untuk mengenai profil risiko dari masing-masing perusahaan emiten. Hal ini akan bermanaaft untuk Anda memilihi jenis investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Salah satu contoh risiko investasi saham adalah capital loss. Dimana harga jual lebih rendah daripada harga beli saham. Saat ini Investasi saham dikenal sebagai investasi high return. Yang artinya, tergolong investasi yang high risk.
2. Miliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Sebelum Anda melakukan investasi, sebaiknya Anda mempunyai tujuan keuangan yang jelas terlebih dahulu.
Ada beberapa tujuan investasi yang melatarbelakangi investor melakukan investasi. Antara lain mendapatkan penghasilan tambahan secara tetap, mengembangkan modal yang Anda miliki, dan dapat juga di jadikan sebagai tabungan masa depan.
Ada pula Tujuan keuangan berdasarkan target waktu. Antara lain :
-
Tujuan keuangan jangka pendek
adalah tujuan keuangan yang ingin diwujudkan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Contohnya: dana mudik dan liburan akhir tahun, dana uang muka rumah.
-
Tujuan keuangan jangka menengah
yaitu target dana yang ingin Anda dikumpulkan dalam rentang 3-5 tahun. Contoh, dana menikah 3 tahun lagi, dana sekolah pasca sarjana, dan lain-lain.
-
Tujuan keuangan jangka panjang
yaitu target dana yang ingin diraih dalam rentang waktu di atas 5 tahun. Termasuk di sini adalah dana pensiun, dana pendidikan anak di universitas, dan lain sebagainya.
Dari masing-masing tujuan keuangan tersebut, tentukan target dana yang ingin Anda wujudkan. Misalnya, dana uang muka rumah sebesar Rp200 juta, dan lain sebagainya.
3. Tentukan Instrumen Investasi
Kemudian Anda bisa menentukan pilihan instrumen investasi yang tepat sesuai time horizon tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Time horizon ini sangat penting, karena akan mempengaruhi penilaian Anda terhadap risiko sebuah instrumen investasi. Time Horizon juga bisa digunakan untuk melihat efektivitas instrument investasi dalam membantu Anda mencapai target dana yang sudah ditentukan.
Baca mengenai Time Horizon disini : Time Horizon, Pahami Untuk Investor Pemula
Contoh Target Dana adalah sebagai berikut :
Jika tujuan keuangan Anda adalah menyiapkan dana uamg muka rumah selama 3 tahun lagi, dengan nilai sebesar Rp150 juta. Maka pilihan investasi yang tepat adalah instrumen dengan risiko tingkat rendah-menengah. Contoh instrument nya adalah Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Dalam hal ini, Saham tidak dianjurkan untuk tujuan keuangan 3 tahun karena risiko fluktuasi harga sahamnya terlalu tinggi dalam jangka pendek.
Dan jika mengacu pada pengelompokan risiko berdasarkan time horizon, maka Anda bisa memakai parameter dibawah ini :
- Tujuan keuangan jangka pendek < 3 tahun
- Tujuan keuangan jangka menengah 3-5 tahun
- Tujuan keuangan jangka panjang di atas 5 tahun
Selain Anda juga harus memperharikan Profil Risiko sebagai investor.
Bagaimana cara mengece Profil Resiko Anda?
Anda bisa melakukan pengisian lembar risiko setiap kali hendak memulai investasi.
Dalam hal ini ada 3 kategori Profil Risiko yaitu :
* Investor Konservatif yaitu Investor konservatif cirinya adalah ia menyukai investasi yang stabil, tidak mau pokok investasi (modal awalnya) berkurang, kurang menyukai fluktuasi nilai investasi.
* Investor Moderat yaitu investor yang masih bisa menerima fluktuasi harga, berharap modal awalnya tidak habis sama sekali, dan sudah cukup puas bila investasinya tumbuh melampaui tingkat inflasi dan deposito bank.
* Investor Agresif yaitu investor yang siap mengambil risiko kehilangan modal investasi, nyaman dengan fluktuasi harga yang tajam karena menginginkan investasinya berkembang berkali lipat di atas bunga deposito (risk free rate).
4. Membuka Rekening Investasi
Langkah selanjutnya adalah membuka Rekening Investasi. Rekening Investasi adalah suatu bentuk tabungan yang ditujukan untuk rencana jangka panjang. Biasanya Rekening Investasi ini ditempatkan pada instrument investasi yang bisa memberikan hasil imbal balik yang lebih besar dari bunga bank dan bunga deposito.
Biasanya tujuan pembukaan Rekening Investasi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat, memenuhi tujuan keuangan, mengejar inflasi, dan lainya tergantung kebutuhan masing-masing individu. Tanpa berinvestasi, uang yang Anda miliki agak susah berkembang, atau malah tergerus oleh inflasi dan bunga administrasi.
Cara membuka rekening investasi cukup mudah. Anda bisa membuka Rekening Investasi melalui lembaga keuangan yang tepat seperti di perusahaan sekuritas atau Bank.
Saat ini modal untuk memulai berinvestasi juga tidak mahal, lho. Anda bisa memulai investasi dengan modal yang sangat minimal. Misalnya, investasi Reksa Dana bisa dimulai dari Rp100.000 saja. Selain itu berInvestasi saham juga tidaklah mahal, Anda cukup membeli 1 lot (100 lembar) saham sebagai awal memulai investasi saham.
5. Menjalankan Investasi Secara Disiplin
Dalam berinvestasi, Anda perlu memiliki strategi dan perhitungan yang cukup tepat. Analisa perhitungan bisa membantu Anda mengoptimalkan modal yang Anda miliki, agar bisa mencapai target investasi secara maksimal.
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi reksa dana saham. Anda memilih strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi berkala setiap bulan karena Anda tidak memiliki waktu khusus untuk memantau pergerakan pasar saham harian. Selain itu ada strategi value investing dalam investasi saham, dan beberapa strategi lainnya yang bisa Anda pilih sesuai kenyamanan dan tujuan keuangan keluarga.
Nah, itulah beberapa tips Bagaimana Memulai Berinvestasi dalam Saham untuk Pemula.
Jangan lupa juga untuk secala berkala melakukan evaluasi kinerja investasi, biasanya minimal setiap semester. Anda juga bisa mengecek kinerja dari laporan hasil investasi Anda yang rutin dikirimkan oleh sekuritas atau manajer investasi tempat Anda berinvestasi. Selamat Berinvestasi dan Semoga Bermanfaat.(*)