Crypto – Varian Omicron adalah hal yang wajib diwaspadai saat ini. Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Varian Omicron sedang menyebar di seluruh dunia dengan tingkat kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kasus-kasus varian baru virus corona yang sangat banyak bermutasi itu, telah terlacak di 89 negara dan berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari.
Perkembangan virus Corona yang semakin masif membuat penularan jauh lebih cepat dari sebelumnya. Bisa dilihat dari perkembangan kasus infeksi Omicron yang diakui jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta dan yang sebelumnya.
Karena sebagian besar orang tetap harus beraktivitas di luar rumah walaupun jumlah kenaikan orang terinfeksi Omicron meningkat dratis. Maka mau atau tidak mau kita harus siap dan tetap waspada jika virus ini menghampiri kita.
Jikalau Anda terinfeksi virus Omicron, pastinya Anda ingin segera pulih kembali. Ada beberapa cara untuk mempercepat pemulihan saat sedang terinfeksi virus, salah satunya adalah menerapkan pola makan yang sesuai.
Baca juga : Gejala Omicron Pada Orang Dewasa Seperti Flu Biasa?

Pola Makan Saat Karantina
Melakukan karantina dan menjalani pola hidup sehat, saat ini dinilai dapat membantu untuk mempercepat pemulihan tubuh. Menurut para Ahli Kesehatan, mengkonsumsi makanan sehat yang tepat sangat membantu untuk mempercepat pemulihan tubuh.
Melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri juga perlu untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi. Karena makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi tersebut bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mencegah atau mengobati Covid-19.
Baik secara individu atau keluarga, pada saat dalam masa karantina dan isolasi mandiri sangat perlu memerhatikan beberapa asupan makanan yang direkomendasikan
Bahkan pada saat masa karantina dimulai, ada pola makan yang disarankan Ahli Kesehatan untuk dikonsumsi agar tubuh cepat pulih. Mulai dari secara teratur mengonsumsi makanan rumahan, hingga menghindari beberapa menu makanan wajib dilakukan.
Pola Makan Rekomendasi Untuk Pasien Omicron
Berikut ini, ada 9 pola makan yang disarankan untuk pasien Omicron menurut Times of India:
1. Makan makanan rumahan
Ketika menjalani masa karantina karena terinfeksi virus Omicron, sebaiknya hindarilah memesan makanan cepat saji. Pasalnya, makanan yang dibuat secara segar di rumah Anda sendiri dinilai jauh lebih baik dan bernutrisi untuk membantu mempercepat pemulihan tubuh Anda.
Selain itu disarankan jangan membiasakan memasak makanan dari pagi hari kemudian disimpan untuk disantap pada saat makan malam. Tetapi cobalah memasak makanan ketika akan disantap. Dengan begitu makanan yang tersaji akan lebih segar dan bernutrisi.
2. Konsumsi buah-buahan
Sudah rahasia umum bahwa buah-buahan mengandung banyak sekali vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan jika Anda ingin mendapatkan makanan dengan nutrisi lebih padat, biasakan untuk selalu menambahkan potongan buah pada menu makanan yang Anda santap. Banyak mengkonsumsi buah-buahan sangat baik untuk membantu meningkatkan kekuatan tubuh dan mempercepat pemulihan.
Selain dikonsumsi bersama dengan hidangan makan utama, Anda juga bisa menjadikan buah potong sebagai pengganti camilan sehat.
3. Makan dalam porsi kecil
Menurut para ahli gizi dan kesehatan, memakan makanan dalam porsi kecil tetapi sering jauh lebih baik dibandingkan makan banyak tetapi jarang. Pola makan seperti ini dianggap tidak memberatkan kerja organ tubuh pada saat mencerna makanan.
Selama masa Karantina, usahakan untuk makan sebanyak 5 sampai 6 kali sehari dengan porsi yang lebih kecil dari biasanya. Pola makan seperti ini juga diyakini lebih efektif untuk memberikan energi pada tubuh untuk bertahan tetap fit selama seharian penuh.

4. Jangan Abaikan Asupan Cairan
Saat masa karantina infeksi virus Omicron, memperhatikan jumlah kecukupan cairan tubuh juga sangat penting untuk dilakukan. Minum air putih secara rutin dalam jumlah yang disarankan, bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh melalui urine.
Bagi orang dewasa, sebisa mungkin minumlah sepuluh gelas air putih dalam sehari. Usahakan juga untuk meminum air hangat dibandingkan air dingin. Pasalnya air bersuhu ruang dan air bersuhu hangat dinilai jauh lebih efektif untuk membantu mempercepat pemulihan tubuh.
5. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Sebaiknya Anda juga harus memperhatikan kandungan gizi pada menu makanan Anda. Jangan hanya mengonsumsi makanan untuk mendapatkan rasa kenyang semata. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, akan sangat membantu mempercepat pemulihan tubuh Anda pada saat masa karantina.
Selalu masukan dalam menu makanan Anda, makanan yang kaya akan nutrisi seperti : sayuran beragam warna (hijau, merah, kuning, putih), juga biji-bijian utuh dalam menu makan yang disantap.
6. Konsumsi kalori sehat
Saat Anda sedang dalam masa karantina terinfeksi virus Omicron, sebisa mungkin jangan membatasi asupan makanan. Misalnya dengan tetap menjalankan diet, melakukan pembatasan ketat terhadap pola makan, dll.
Untuk mempercepat proses pemulihan, tubuh Anda membutuhkan kalori tinggi untuk memproduksi energi dan membantu produksi sel-sel baru tubuh. Anda bisa menyantap menu dengan kalori sehat serta makanan tinggi karbohidrat.
Baca juga : Omicron Disebar Lewat Chemtrail Di Udara, BMKG Bertindak !
7. Hindari Gorengan
Makanan berminyak dan yang digoreng pada minyak banyak adalah bukan pilihan menu yang baik. Karena Gorengan adalah makanan yang sangat sulit untuk dicerna oleh tubuh. Gorengan mungkin Anda anggap seperti camilan ringan yang menarik, terlebih lagi saat Anda menjalani karantina yang tak banyak kegiatan.
Tetapi kandungan lemak jenuh pada gorengan, justru tidak akan membantu tubuh Anda untuk meredakan inflamasi tetapi malah sebaliknya. Pasalnya Kolesterol buruk dan lemak jenuh yang tinggi akan semakin memperparah dan mempertinggi risiko buruk saat tubuh sedang terinfeksi Omicron.
8. Konsumsi Vitamin D
Matahari adalah sumber vitamin D yang terbaik. Tetapi, selama masa karantina atau isolasi diri, mungkin akan lebih sulit untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Karena itu direkomendasikan untuk Anda yang tidak bisa keluar rumah untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D. Anda bisa mempertimbangkan juga untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D setiap hari.
Asupan vitamin D yang direkomendasikan untuk kelompok usia yang berbeda adalah sebagai berikut:
-15 g/hari untuk dewasa (18+ tahun), anak-anak (1 – 17 tahun) dan individu hamil
-10 g/hari untuk bayi (7 – 11 bulan)
– 10 g/hari untuk bayi yang disusui (0 – 7 bulan)
Jika Anda berada dalam isolasi diri dan memiliki akses ke jendela atau pintu kaca, taman, dan balkon yang terbuka. Maka Anda bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan paparan sinar matahari harian dalam waktu singkat (15-30 menit). Cukup untuk di bagian lengan dan wajah tanpa tabir surya, dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan vitamin D harian yang cukup. Tetapi perlu di ingat bahwa kita tidak boleh terpapar matahari tanpa perlindungan selama lebih dari 30 menit.
9. Beberapa Jenis Makanan yang Direkomendasikan
Sayur-Sayuran
Sayur mayur dan buah-buahan adalah salah satu jenis makanan yang paling penting untuk mendapatkan vitamin yang berguna bagi tubuh. Tubuh Anda sangat membutuhkan mineral dan serat untuk kesehatan, serta diperlukan juga untuk fungsi kekebalan tubuh yang normal. Usahakan untuk mengkonsumsi sekitar 400g buah dan sayuran setiap harinya.
Pilih biji-bijian utuh daripada biji-bijian olahan
Lebih baik mengkonsumsi biji-bijian utuh daripada biji-bijian hasil olahan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga lapisan yang menahan vitamin, mineral, dan serat pada biji-bijian yang masih utuh.
Selain itu, biji-bijian juga bisa menjadi sumber karbohidrat penting yang bermanfaat untuk memberi kita energi. Biji-bijian juga membantu kita untuk merasa kenyang lebih lama.
Ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh
Lemak adalah merupakan bagian yang penting dari diet sehat. Tetapi perlu di ingat bahwa, tidak semua lemak memiliki efek yang sama pada kesehatan kita.
Sebaiknya Anda mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh untuk membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan mengurangi risiko penyakit jantung. Anda juga dapat melakukannya dengan mengurangi konsumsi makanan seperti produk susu tinggi lemak, daging berlemak dan minyak kelapa.
Anda bisa mengganti minyak sawit dengan dengan minyak ikan atau minyak nabati seperti minyak zaitun dan lobak untuk manfaat kesehatan.
Pilihlah protein hewani dan nabati
Protein adalah asupan yang sangat penting bagi kesehatan fungsi tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Anda bisa mendapatkan protein dari sumber hewani dan nabati, seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, ikan, telur, produk susu, dan daging.
Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda. Orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi sekitar 0,83 g protein per kg berat badan per hari, atau setara dengan 58 g/hari untuk orang dewasa 70 kg.
Anda bisa juga memilih makanan yang kaya protein untuk mendukung pola hidup yang sehat yang berkelanjutan.
(***)