Time Horizon, Pahami untuk Investor Pemula

Kripto – Aktivitas Investasi di pasar modal semakin marak dilakukan di masa pandemi Covid-19. Apalagi dengan adanya berbagai kemudahan proses transaksi yang dapat dilakukan secara online. Hal inilah yang menjadi pendorong utama tumbuhnya investor dari kalangan millennial yang kemudian menjadi investor pemula di pasar modal.

Tetapi keberanian para Millenial untuk memulai berinvestasi, tentunya harus di barengi dengan analisa dan perencanaan yang baik. Hal ini bertujuan agar investor bisa mendapatkan return yang maksimal.

Selain calon Investor perlu memahami profil resiko dari setiap instrument investasi, paham mengenai prinsip diversifikasi resiko, dan juga time horizon atau jangka waktu investasi.

Time Horizon dalam Investasi
Time Horizon dalam Investasi

 

Pengertian Time Horizon

Bagi seorang investor pemula, mungkin belum paham mengenai istilah Time Horizon ini.

Time Horizon adalah perencanaan masa berinvestasi, sampai dengan saat dimana hasil dari investasi tersebut bisa diambil.

✅ RECOMMENDED:  Cara Menghasilkan Uang 10juta, Kaya di Usia Muda

Sebelum memilih instrument investasi dan memulai berinvestasi, hendaknya calon investor harus paham dulu mengenai Time Horizon nya.

 

Berapa lama Jangka Waktu Investasi yang akan diambil, sangat memengaruhi pemilihan produk investasi.

Jika investor ingin mengalokasikan dananya dalam jangka panjang, maka investor bisa memilih Saham atau Reksa Dana Saham. Biasanya semakin panjang waktu investasi, maka semakin besar pula potensi hasil yang tinggi.

Jika investor ingin mengalokasikan dananya dalam jangka menengah, yaitu berkisar antara 3-5 tahun. Maka pilihan instrument investasinya bisa dipilih adalah separuh pada saham atau reksa dana saham, Sebagian dana yang lain dapat dialokasikan pada instrumen obligasi atau surat utang negara. Sementara jika Anda memilih reksa dana, maka bisa memilih beinvestasi pada reksa dana campuran.

Jika investor ingin mengalokasikan dananya dalam jangka pendek kurang dari 3 tahun, maka instrument investasi yang bisa di pilih adalah obligasi korporasi, surat utang negara, atau reksa dana pendapatan tetap. Sementara jika waktu investasinya kurang dari 1 tahun, maka bisa memilih reksa dana pasar uang, Atau bisa juga memilih produk perbankan yaitu deposito.

✅ RECOMMENDED:  Cara Jual NFT di Marketplace OpenSea

 

Baca juga : Panduan Pemula : Bagaimana Memulai Berinvestasi Dalam Saham

 

Strategi Investasi

Sebenarnya Jangka waktu investasi sendiri erat kaitannya dengan strategi investasi.

Ada 2 jenis Strategi Investasi di pasar modal yaitu :

 

1. Strategi Fundamental

Strategi ini menitikberatkan pada jangka waktu investasi yang panjang, dengan kinerja keuangan perusahaan (fundamental). Tokoh investor terkenal yang menerapkan strategi ini adalah Warren Buffet,

Strategi ini memerlukan Riset dan analisa yang mendalam pada angka keuangan dan prospek bisnis perusahaan.

Warren Buffet memilih saham-saham dengan kinerja keuangan yang bagus, dan nilai buku saham yang lebih tinggi dari harga sahamnya di bursa efek. Walaupu saham-saham jenis ini mengalami fluktuasi harga kedepannya, tetapi dalam jangka waktu panjang harga sahamnya akan naik menyamai nilai buku sahamnya.

 

2. Strategi Teknikal

Strategi ini adalah strategi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan investasi jangka pendek. Biasanya dilakukan dengan mengamati dan menganalisa pergerakan harga saham atau fluktuasi harga di bursa efek.

✅ RECOMMENDED:  Cara Jitu Untuk Meningkatkan Strategi Penjualan

Dalam strategi ini, investor harus benar-benar aktif mengamati pergerakan sahamnya setiap hari, atau bahkan setiap menit dan jam.

Karena Momentum dalam mengambil keputusan membeli dan menjual saham pada harga dan waktu yang tepat adalah menjadi sangat penting. Salah satu tokoh investor yang menggunakan strategi ini adalah George Soros yang mengelola dana hedge fund dunia.

George Soros punya instuisi yang sangat bagus untuk memprediksi masa depan suatu perusahaan. Hal inilah yang membuatnya mendapatkan keuntungan dari tren kenaikan harga sahamnya. Strategi spekulasi jangka pendek yang dilakukan oleh Soros kemudian banyak diikuti investor- investor muda yang dengan karakter investasi risk taker atau agresif.

 

Dari penjelasan di atas, Anda bisa mengetahui jenis dan tingkat risiko investasi,

Tetapi tentu saja Strategi Teknikal memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan  Strategi Fundamental. Sekaarang Anda bisa memilih untuk melakukan gaya investasi seperti apa? “High risk high return, low risk, low return”. (*)

Originally posted 2022-02-12 17:33:50.

Add a Comment